Sabtu, 03 Februari 2018

Adab ziarah kubur

Adab ziarah kubur

  • Hendaknya mengingat tujuan utama berziarah. 
  • Ingatlah selalu hikmah disyari’atkannya ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran dan mengingat kematian.
  • Tidak boleh melakukan safar untuk berziarah. 
  • Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah melakukan perjalanan jauh (dalam rangka ibadah, ed) kecuali ke tiga masjid : Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha”[18]
  • Mengucapkan salam ketika masuk kompleks pekuburan. 
  • Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) jika mereka keluar menuju pekuburan agar mengucapkan :

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

  • Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”[19]
  • Tidak memakai sandal ketika memasuki pekuburan
  • Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai pemakai sandal, celakalah engkau! Lepaskan sandalmu!” Lalu orang tersebut melihat (orang yang meneriakinya). Tatkala ia mengenali (kalau orang itu adalah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia melepas kedua sandalnya dan melemparnya”[20]
  • Tidak duduk di atas kuburan dan menginjaknya
  • Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”[21]
  • Mendo’akan mayit jika dia seorang muslim
  • Adapun jika mayit adalah orang kafir, maka tidak boleh mendo’akannya.
  • Boleh mengangkat tangan ketika mendo’akan mayit tetapi tidak boleh menghadap kuburnya ketika mendo’akannya (yang dituntunkan adalah menghadap kiblat)
  • Dan ketika berdo’a, hendaknya tidak menghadap kubur karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan do’a adalah intisari sholat. 
  • Tidak mengucapkan al hujr
  • Telah lewat keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr adalah ucapan yang bathil. Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan : “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar. Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka tentang hukum Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka tentang ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut”[23]
  • Diperbolehkan menangis tetapi tidak boleh meratapi mayit

  • Menangis yang wajar diperbolehkan sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis ketika menziarahi kubur ibu beliau sehingga membuat orang-orang disekitar beliau ikut menangis. Tetapi jika sampai tingkat meratapi mayit, menangis dengan histeris, menampar pipi, merobek kerah, maka hal ini diharamkan.

Rabu, 31 Januari 2018

Calon imamku

Halo, apa kabarmu? Apa yang sedang kamu lakukan? Apakah kita sudah saling mengenal? Atau kau masih disembunyikan Allah?
Entahlah, Dia Yang Maha Tahu
Karena kelak Dialah yang akan mempertemukan dan menyatukan kita dengan cara paling indah, sabarlah

Calon imamku
Aku selalu berharap kamu selalu berada dalam lindunganNya
Seperti dalam doaku, yang meski tak menyebut namamu
Semoga kamu selalu tersenyum bahagia

Calon imamku
Saat ini aku masih belum mapan, pendapatanku mungkin jauh dari kata cukup membantumu memenuhi kebutuhan keluarga kecil kita nantinya
Untuk itulah aku membutuhkanmu, karena aku yakin setengah rezekiku ada dalam doamu

Calon imamku
Jadi, apapun masalah yang akan datang nanti, aku akan ada disampingmu
Ya, mungkin aku tidak bisa membantumu menyelesaikannya
Tapi, aku pastikan bisa menjadi pendengar yang baik. Aku siap begadang mendengar ceritamu! Kalau itu bisa membuatmu kembali tenang

Calon imamku
Kalau anak kita nantinya sedikit cerewet, yang sabar ya! 
Jelas itu menurun dariku, karena menurut orangtuaku waktu aku kecil aku anaknya (sedikit) cerewet
Yang pasti kita akan mendampinginya, berdua tentu saja

Calon imamku
Aku mungkin tidak ahli memasak seperti ibumu, tapi  kalau hanya sekedar pindang, sambal, dan masakan rumahan lainnya serahkan padaku!
Percayakan? Ayoo percayalah, rasanya tak akan seburuk yang kau pikirkan. Aku tak akan membuatmu keracunan haha aku selalu memasak dengan sepenuh hati

Kamu mungkin bukan pecandu kopi, tapi aku tahu hampir semua orang suka kopi. Akan aku usahakan selain senyumku, kopi hangat selalu menyambut pagimu. Jika rasanya kurang pas, atau kurang manis. Kau tahukan harus memandang siapa agar kopinya terasa lebih manis haha

Untukmu calon imamku
Bukan. Yang tadi bukan gombal
Itu hanya sedikit percakapanku dengan Allah

Maaf
Aku sering membicarakan tentangmu
Semoga kita segera dipertemukan

Aku disini selalu bersabar menunggumu, cepatlah datang!

Palembang, 1 Februari 2018
Haq Kida Kancana

RUU KUHP (?)

         Selamat malam, perkenalkan saya Haqkida Kancana. Belakangan ini begitu banyak aksi menolak disahkan RUU KUHP (Kitab Und...