Kamis, 20 Juli 2017

SELF REMINDER

Entah kenapa akhir-akhir ini aku begitu mudah melupakan kesalahan orang lain.

Aku gampang sekali memafkan orang lain, tanpa mereka minta.

Ini bukan berarti aku mudah untuk disakiti, lemah, tidak berdaya atau semacamnya. Tidak, mudah-mudahan aku tidak seperti itu.

Terkadang aku hanya kasihan pada diriku sendiri, terlalu pusing memikirkan kesalahan orang lain. Namun kesalahanku sendiri?

Mungkin aku banyak kecewa pada orang lain, tapi pernahkah terbersit berapa banyak orang yang aku kecewakan?

Mungkin juga aku banyak disakiti oleh orang lain, tapi pernahkah aku merasa berapa banyak orang yang telah aku sakiti?

Mungkin pula aku marah karena tingkah ataupun ucapan orang lain, tapi pernahkah aku terpikir berapa banyak orang yang marah karena tingkah ataupun ucapanku?

Yang pasti jumlahnya tak terhitung, saking banyaknya aku telah mengecewakan, menyakiti, dan bahkan sampai membuat marah orang lain. Sebagian dari mereka memilih tidak menyampaikan itu semua mungkin karena mereka memilih memaafkanku. Tanpa aku sadari kesalahan-kesalahan tersebut aku lakukan (mungkin) berulang kali. Untuk hal itu aku ucapkan maaf dan terimakasih pada kalian.

Lagi pula, aku tidak ingin membebani hati dan pikiranku dengan kesalahan yang orang lain lakukan, sementara kesalahanku sendiri terabaikan.

Sebetulnya aku malu, aku malu pada Allah. Aku hanyalah seorang pendosa dan seorang hamba yang tak tahu diri, yang selalu mengingat dan memikirkan kesalahan orang lain. Aku malu sekali. Berulang kali aku lalai akan perintah-Nya, mengabaikan semua larangan-Nya namun tetap aku lakukan secara sadar (astaghfirullah). Pertanyaannya? Apakah Allah kecewa padaku? Apakah Allah marah padaku? Sampai saat ini yang aku rasakan Allah begitu baik padaku, menegurku selalu dengan cara indah yang luar biasa.

Dan teruntuk kalian semua, dimanapun kalian, aku meminta maaf untuk segala kesalahan yang pernah aku lakukan baik itu yang aku lakukan dengan sadar (astaghfirullah) maupun yang tidak aku sadari. Aku meminta maaf. Maafkan aku yang telah mengecewakan, menyakiti, atau bahkan membuat kalian marah. Karena aku hanyalah manusia. Iya, sama seperti kalian. Manusia biasa. Aku bukan malaikat yang selalu benar, pun aku bukan setan yang selalu salah. Kita ini manusia, bisa benar dan bisa salah. Maka dari itu kita dianjurkan untuk saling mengingatkan bukan saling menyalahkan.

Palembang, 20 Juli 2017

Haq Kida Kancana

Senin, 17 Juli 2017

Berpakaian sama

Rasanya berbeda sekali.

Dulu aku selalu kesal bahkan jengkel sekali saat seseorang yang berpakaian sama denganku. Memakai sesuatu yang aku pakai.

Namun setelah semua proses ini, aku merasakan sesuatu yang berbeda. Tak biasanya begini. Aku bahagia sekali melihat orang lain berpakaian sama denganku. Pakaian yang menutupi aurat. Yang insyaa Allah menjaga dari segala fitnah. Sungguh bahagia, sampai terharu rasanya ^^

Sungguh islam mengajarkan kebahagian dengan segala kesederhanaan.

Minggu, 16 Juli 2017

Alasanku

Dulu. Tak sedikit yang bilang, kau terlihat lebih baik jika tanpa hijab. Namun apa yang membuatmu berhijab ki?

Alasan pertama karena berhijab wajib hukumnya untuk seorang perempuan yang mengaku islam dan tidak gila. Iya, hukumnya WAJIB. Banyak diantara mereka yang beralasan belum berhijab karena "belum siap". Lalu kapan siapnya? Ini seperti pernyataan kenapa tidak sholat? Karena belum siap. Disana tidak dipertanyakan kesiapan kita. Karena apa? Karena Mutlak Perintah Allah (QS. An-Nuur 24:31, Qs. Al-Ahzab: 59, QS. Annur:31) Lalu jika tidak berhijab apa hukumnya? Yang saya tahu azab Allah itu amatlah pedih.

Alasan kedua karena saya sangat sayang ayah. Saya tidak mau mempersulit ayah untuk ke syurga hanya karena saya melalaikan perintah Allah. Saya tidak mau ayah bertanggung jawab untuk kelalaian yang sejatinya sudah saya ketahui.

Alasan ketiga karena saya menjaga saudara laki-laki saya. Dan juga secara tidak langsung memberi tahunya bahwa laki-laki harus menundukkan pandangan terhadap lawan jenis.

Alasan keempat karena saya mengkhawatirkan calon imam saya kelak. Karena Allah berjanji laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik dan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. Saya tidak mau nanti dibilang tidak tahu diri. Menginginkan seorang yang baik namun diri sendiri belum berusaha menjadi baik. Dan jangan khawatir, janji Allah itu pasti.


Jujur saya ini bukan orang yang baik. Bahkan jauh sekali dari kata sholehah, tapi saya berjanji akan terus belajar dan berusaha agar lebih baik setiap harinya. Ilmu saya juga tidak seberapa karena itulah saya belajar dan banyak bertanya. Dan untuk yang sering sekali bilang saya belum konsisten, sungguh saya sedang berjuang agar terus istiqomah. Do'akan yahhh ^^

RUU KUHP (?)

         Selamat malam, perkenalkan saya Haqkida Kancana. Belakangan ini begitu banyak aksi menolak disahkan RUU KUHP (Kitab Und...